'Hahh, Sei.. pelan.. dikit larinya.. aku capek..' kata Shizuna pada Sei. Dan di sinilah mereka berlari berdua menuju ruang musik yang letaknya paling jauh di antara ruangan lainnya. 'Nggak bisa kita harus cepat ke ruang musik sekarang! kalau nggak nanti ruangannya tambah berantakan..' kata Sei menjawab pertanyaan Shizuna saat itu. 'Iya... sih.. tapi...' 'Nah kita udah sampai..' kata-kata Shizuna terputus karena mereka sudah sampai di depan ruang musik. 'Cepat masuk!' kata Sei lagi, 'Umm, tangan..' ketika itu juga Shizuna mengingatkan Sei dan hal itu membuat Sei salah tingkah lagi.. 'Umm, maaf..'
SHIZUNA
Dia melakukannya lagi, dasar si Sei ini.. 'Permisi, Mikami-sensei..' kataku sambil masuk ke dalam ruangan mencoba mencari Mikami-sensei di sekitar sana. 'Wah, wah, kalian lama sekali--tapi untungnya ruangan ini selesai kubersihkan..' kata Mikami-sensei sambil melihat not-not balok yang sudah lama aku buat sampai yang paling baru aku buat.. 'Sensei, dari mana sensei tahu kami membuat not-not balok itu..' kataku lagi pada Mikami-sensei mencoba mencari tahu dari mana sensei tahu not balok itu. 'Itu tadi yang aku kasih tahu, sebelum aku memanggilmu ke sini.. Mikami-sensei sudah mengacak-acak tempat ini mencari not-not balok itu' kata Sei yang dari tadi diam mulai bicara menjawab pertanyaanku. 'Eeehhh? kok diacak-acak sih... gimana kalau ada yang hilang coba' kataku mulai panik sambil mengecek lagi partitur-partitur yang sudah kuselesaikan, mencoba mencari kalu misalkan ada yang hilang atau tidak sesuai urutan.
'Hei..hei.. santai jangan panik... aku kan cuma mau melihat-lihat kan.. lagipula aku kan juga gurumu masa urutan saja nggak tahu..' ucap Mikami-sensei santai, dan saat aku mau mulai memarahinya Sei sudah melakukannya duluan. 'Nani?? katakan sekali lagi.. sensei.. bagaimana kalau ada yang menghilang karena terbawa angin.. gara-gara kau mengacak-acaknya kayak tadi itu..' ucap Sei pada sensei dan aku baru sadar kalau ada satu partitur yang menghilang dan ternyata partitur itu Moonlight Sonata karya Beethoven. Aku pun langsung berteriak di dalam ruang musik itu 'Hee... Seeiii!! gimana ini Moonlight Sonata nya menghilang..' teriakku sambil melihat wajah Sei dan Mikami-sensei.
Dengan seketika aku melihat wajah Sei perlahan berubah 'Benarkah?' katnya padaku dan langsung ia alihkan pada Mikami-sensei tapi Mikami-sensei langsung memperlihatkan partitur yang ia pegang..
SEI
Begitu mendengarkan apa yang dikatakan oleh Shizuna, bagaimana mungkin partitur musik kesukaan kami berdua menghilang begitu saja. Rasanya aku ingin sekali memarahi Mikami-sensei tapi ketika aku memalingkan wajahku menghadapnya yang dia katakan adalah...
'Kalian berdua ini.. sudah kubilang santai dulu dan dengarkan penjelasanku.. Sekarang partitur Moonlight Sonata milik kalian sudah kubawa.. dan alasanku mengundang kalian berdua adalah karena adanya sebuah kompetisi tingkat nasional untuk pasangan pemusik dengan menggunakan jenis musik yang mereka kuasai dan sukai..' katanya pada kami berdua.
'Jadi maksud sensei kami akan ikut kompetisi lagi? dengan Moonlight Sonata itu?' kata Shizuna yang sudah mulai menenangkan diri dan mulai berdiri menghampiri kami berdua.
'Begitulah jadi setelah aku diam-diam melihat kalian memainkan Moonlight Sonata ini dengan begitu indah...' namun kata-kata Mikami-sensei aku potong dengan ucapan 'Tumben bisa bilang kata indah di hadapan kami...' dan dengan wajah tidak mengenakkan ia menjawab 'Urusai! Diam dan dengarkan saja!' setelah membalas kata-kataku Mikami-sensei melanjutkan kata-katanya 'Baik akan aku lanjutkan penjelasan tadi.. jadi untuk lagu utmanya kalian akan menampilkan Moonlight Sonata dan untuk penampilan lainnya diminta untuk menampilkan sesuatu yang kalian karang atau buat sendiri..' kalimat Mikami-sensei tadi terngiang di kepalaku cukup lama..
'Maksudnya kami menampilkan musik karangan kami sendiri?' akhirnya pertanyaan pun meluncur dari mulutku setelah beberapa lama aku mencerna kata-kata Mikami-sensei. 'Begitulah, dan aku harap kalian bisa menampilkan sesuatu yang berbeda..' kata Mikami-sensei kepadaku dan Shizuna lalu ia menambahkan lagi 'Ah! aku baru ingat di kompetisi ini aku harap kau Shizuna memainkan musik di kompetisi kali ini dengan menggunakan harpa bukannya piano.. wakatta??' 'Heee??? hai.. sensei.. wakarimashita...' jawab Shizuna dengan nada pasrah mendengar paksaan Mikami-sensei, karena memang sudah lama Shizuna tidak memainkan harpa.. padahal wajahnya paling lembut saat memainkan alat musik itu...
SHIZUNA DAN SEI
'Sepertinya kita perlu bekerja keras ya Shizu..' kata Sei pada Shizuna setelah Mikami-sensei pergi dari ruangan itu. 'Ya kau benar, mungkin kita harus lebih sering berlatih mulai saat ini...' Ucapan Shizuna itu seperti mengatakn kalau dia dan Sei memang harus sering berlatih mulai sekarang agar bisa melewati kompetisi tersebut.
bersambung...
'Hei..hei.. santai jangan panik... aku kan cuma mau melihat-lihat kan.. lagipula aku kan juga gurumu masa urutan saja nggak tahu..' ucap Mikami-sensei santai, dan saat aku mau mulai memarahinya Sei sudah melakukannya duluan. 'Nani?? katakan sekali lagi.. sensei.. bagaimana kalau ada yang menghilang karena terbawa angin.. gara-gara kau mengacak-acaknya kayak tadi itu..' ucap Sei pada sensei dan aku baru sadar kalau ada satu partitur yang menghilang dan ternyata partitur itu Moonlight Sonata karya Beethoven. Aku pun langsung berteriak di dalam ruang musik itu 'Hee... Seeiii!! gimana ini Moonlight Sonata nya menghilang..' teriakku sambil melihat wajah Sei dan Mikami-sensei.
Dengan seketika aku melihat wajah Sei perlahan berubah 'Benarkah?' katnya padaku dan langsung ia alihkan pada Mikami-sensei tapi Mikami-sensei langsung memperlihatkan partitur yang ia pegang..
SEI
Begitu mendengarkan apa yang dikatakan oleh Shizuna, bagaimana mungkin partitur musik kesukaan kami berdua menghilang begitu saja. Rasanya aku ingin sekali memarahi Mikami-sensei tapi ketika aku memalingkan wajahku menghadapnya yang dia katakan adalah...
'Kalian berdua ini.. sudah kubilang santai dulu dan dengarkan penjelasanku.. Sekarang partitur Moonlight Sonata milik kalian sudah kubawa.. dan alasanku mengundang kalian berdua adalah karena adanya sebuah kompetisi tingkat nasional untuk pasangan pemusik dengan menggunakan jenis musik yang mereka kuasai dan sukai..' katanya pada kami berdua.
'Jadi maksud sensei kami akan ikut kompetisi lagi? dengan Moonlight Sonata itu?' kata Shizuna yang sudah mulai menenangkan diri dan mulai berdiri menghampiri kami berdua.
'Begitulah jadi setelah aku diam-diam melihat kalian memainkan Moonlight Sonata ini dengan begitu indah...' namun kata-kata Mikami-sensei aku potong dengan ucapan 'Tumben bisa bilang kata indah di hadapan kami...' dan dengan wajah tidak mengenakkan ia menjawab 'Urusai! Diam dan dengarkan saja!' setelah membalas kata-kataku Mikami-sensei melanjutkan kata-katanya 'Baik akan aku lanjutkan penjelasan tadi.. jadi untuk lagu utmanya kalian akan menampilkan Moonlight Sonata dan untuk penampilan lainnya diminta untuk menampilkan sesuatu yang kalian karang atau buat sendiri..' kalimat Mikami-sensei tadi terngiang di kepalaku cukup lama..
'Maksudnya kami menampilkan musik karangan kami sendiri?' akhirnya pertanyaan pun meluncur dari mulutku setelah beberapa lama aku mencerna kata-kata Mikami-sensei. 'Begitulah, dan aku harap kalian bisa menampilkan sesuatu yang berbeda..' kata Mikami-sensei kepadaku dan Shizuna lalu ia menambahkan lagi 'Ah! aku baru ingat di kompetisi ini aku harap kau Shizuna memainkan musik di kompetisi kali ini dengan menggunakan harpa bukannya piano.. wakatta??' 'Heee??? hai.. sensei.. wakarimashita...' jawab Shizuna dengan nada pasrah mendengar paksaan Mikami-sensei, karena memang sudah lama Shizuna tidak memainkan harpa.. padahal wajahnya paling lembut saat memainkan alat musik itu...
SHIZUNA DAN SEI
'Sepertinya kita perlu bekerja keras ya Shizu..' kata Sei pada Shizuna setelah Mikami-sensei pergi dari ruangan itu. 'Ya kau benar, mungkin kita harus lebih sering berlatih mulai saat ini...' Ucapan Shizuna itu seperti mengatakn kalau dia dan Sei memang harus sering berlatih mulai sekarang agar bisa melewati kompetisi tersebut.
bersambung...